Modul Ajar Sosiologi Kelas X Fase E Topik Identitas Diri dan Tindakan Sosial Semester Genap


Laporan Realisasi Target Prestasi Kerja - Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) Tanggal 21 Februari 2024

Tujuan Pembelajaran :
1. Peserta didik (A) diharapkan mampu menjelaskan identitas diri (C) melalui kegiatan diskusi tutor sebaya (B) dengan benar (D)
2. Peserta didik (A) diharapkan mampu menjelaskan tindakan sosial (C) melalui kegiatan diskusi tutor sebaya (B) dengan benar (D)
3. Peserta didik (A) diharapkan mampu menganalisis tindakan sosial (C) melalui kegiatan diskusi tutor sebaya (B) dengan benar (D).

Keselamatan Kerja:
1. Periksa persambungan kabel-kabel listrik. Jaga agar tidak ada yang kurang kuat/longgar.
2. Jauhkan benda-benda yang mudah mengakibatkan konsleting listrik.
3. Bertanyalah pada guru jika ada hal-hal yang tidak dimengerti dalam pembelajaran.
4. Rapikan alat dan tempat belajar setelah selesai pembelajaran

Profil Pelajar Pancasila:
1. Peserta didik mengembangkan kemampuan kreatif, bekerja sama
2. Bernalar kritis dan mandiri dalam menyelasaikan masalah
3. Bergotong royong, peserta didik dapat bekerja sama dan berkomunikasi untuk mencapai tujuan bersama 

Pemahaman Bermakna:

Manfaat yang akan peserta didik terimah setelah mengikuti proses pembelajaran ini adalah:
1. Peserta didik mampu harus menyampaikan gagasan,pandangan, pemikirannya secara logis dan kritis dengan menggunakan interaksi sosial yang baik dan benar 
2. Peserta didik bekerjasama/berkolaborasi dalam memahami dan memecahkan permasalahan untuk mencapai tujuan dengan menggunakan interaksi sosial yang baik dan benar 
3. Perbedaan ide/pendapat dalam sebuah kelompok akan menciptakan kekayaan pemikiran untuk mencapai pemecahan permasalahan dengan menggunakan interaksi sosial yang baik dan benar  

Materi Tentang Identitas Diri dan Tindakan Sosial

Sebagai makhluk sosial, manusia saling melakukan hubungan satu sama lain. Manusia berinteraksi dengan orang lain karena saling membutuhkan. Di dalam diri manusia terdapat hasrat untuk berkomunikasi, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain. Oleh karena itu, hubungan dengan orang lain merupakan kebutuhan dasar dalam diri manusia.

A. Identitas Diri

1. Hakikat manusia sebagai makhluk individu dan sosial 
Sebagai makhluk individu, manusia memiliki kepribadian yang unik. Dia memiliki penampilan fisik, kemampuan, kebutuhan, perasaan, dan sikap yang berbeda dengan sesamanya. Keunikan ini dapat dilihat ketika seseorang bereaksi terhadap situasi dalam hidupnya.

Kata individu dalam konsep manusia menunjukan bahwa manusia adalah makhluk yang otonom. Sebagai makhluk yang otonom, manusia memiliki kebebasan dalam menentukan pilihannya dan bertanggungjawab atas pilihannya itu.

Selain sebagai makhluk individu, manusia juga makhluk sosial. Menurut Aristoteles, manusia pada kodratnya adalah makhluk sosial. Dia tidak akan memperoleh keutamaan dan menjadi baik jika dia tidak mempunyai teman dan terasing dari masyarakatnya. Menurutnya, manusia harus hidup dalam masyarakat.

Sejak lahir seseorang sudah membutuhkan bantuan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan ini mengarahkan manusia untuk hidup bersama dengan orang lain. Dalam kebersamaan itu manusia saling menjalin interaksi sosial.

Manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Antara individu satu dengan individu lainnya memiliki perbedaan. Perbedaan tersebut berupa watak. karakteristik yang dimiliki tiap individu juga memengaruhi perbedaan watak dan karakteristik individu.

Watak dan karakteristik tersebut termasuk sebagai ciri ciri khusus seseorang yang dapat menandai eksistensi atau keberadaanya di masyarakat. Ciri ciri khusus ini disebut juga sebagai identitas.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, identitas diartikan sebagai ciri ciri atau keadaan khusus seseorang; jati diri. Richard Jenkins (1996) dalam Giddens (2009) menyebutkan bahwa identitas adalah pemahaman kita atas siapa diri kita dan atas siapa orang-orang lainnya, serta termasuk pemahaman orang-orang tersebut atas diri mereka dan atas diri kita.

Demikian, identitas manusia pasti merupakan "identitas sosial" karena terbentuk melalui proses interkasi sosial yang terus menerus. Identitas dibuat, bukan diberikan.

Menurut Anthony Giddens (2009), identitas dapat dibedakan sebagai berikut:
a. Identitas primer, adalah identitas yang terbentuk pada awal kehidupan, termasuk gender, ras dan etnis.
b. Identitas sekunder, adalah identitas yang dibentuk dari identitas primer dan mencakup juga identitas yang terkait peran dan status sosial. Identitas ini dapat berubah seiring dengan perubahan peran dan status seseorang. 

Identitas memperlihatkan persamaan dan perbedaan dalam interaksi sosial. Identitas individu atau pribadi unik dan berbeda dari orang lain serta dipandang unik dan berbeda oleh orang lain. Adapun identitas kolektif atau sosial memperlihatkan persamaan dengan orang lain.

Identitas-identitas ini bisa menjadi sumber rasa solidaritas saat menjadi anggota dari suatu kelompok. Identitas individu dan identitas sosial merupakan satu kesatuan yang ada dalam diri kita. 

Identitas seseorang dalam kelompok atau masyarakat tentu tidak akan dilihat dari satu sudut pandang saja, tetapi juga akan dilihat dari sudut pandang, cara, dan ukuran yang beragam. Berbagai sudut pandang, cara, dan ukuran dari identitas seseorang tersebut disebut dengan multidimensi.

Identitas individu maupun kelompok di masyarakat pasti kita akan membahas pula tentang status dan peran yang disandangnya. ini berarti bahwa setiap individu memiliki beberapa status (kedudukan) yang disandang.

Status atau kedudukan seseorang di masyarakat terkait kewajiban dan tanggung jawab yang harus dilaksanakannya. Status atau kedudukan merupakan posisi secara umum di masyarakat dalam hubungannya dengan orang lain.

Tiap status memiliki peran yang disandangnya. Peran adalah perilaku yang diharapkan oleh pihak lain terhadap seseorang dalam melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan status yang disandangnya. 

B. Tindakan Sosial

Menurut Max Weber, tindakan sosial adalah tindakan individu yang mempunyai makna atau arti subjektif bagi dirinya dan diarahkan kepada tindakan orang lain. Suatu tindakan sosial akan bermakna jika tindakan tersebut ditujukan atau memperhitungkan keberadaan orang lain.

Tindakan sosial hanya dapat dilakukan manusia dalam keadaan sadar dan dikendalikan oleh akal budinya. Sebaliknya, tindakan indvidu yang diarahkan kepada benda mati atau obyek fisik semata tanpa dihubungkan dengan tindakan orang lain bukan merupakan suatu tindakan sosial. 

Sebagai anggota masyarakat, tindakan manusia dapat memengaruhi atau dipengaruhi oleh kondisi masyarakat setempat. Tindakan yang memengaruhi dan dipengaruhi oleh orang lain atau kelompok manusia inilah yang disebut tindakan sosial.

Secara umum, tindakan manusia dapat dikelompokan sebagai berikut:
  1. Tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup
    Tindakan manusia pada hakikkatnya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebutuhan hidup manusia antara lain, kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, dan kebutuhan integratif.

  2. Tindakan manusia muncul dari luapan emosi 
    Tindakan manusia pada hakikatnya muncul karena luapan emosi yang dapat bersifat positif maupun negatif bagi dirinya atau orang lain. Tindakan positif adalah tindakan yang membawa keuntungan bagi dirinya atau bagi orang lain. Sebaliknya tindakan negatif adalah tindakan yang membawa kerugian bag dirinya atau bagi orang lain.

  3. Tindakan manusia merupakan implementasi dari ciri kebudayaan yang dianutnya
    Tindakan anggota masyarakat suatu daerah yang dilakukan sejak dahulu kala dan masih berlanjut hingga saat ini merupakan kebudayaan yang akan menjadi ciri suatu daerah. Kebudayaan yang diimplementasikan dalam tindakan anggota-anggotanya akan menjadi adat kebiasaan.
Menurut Max Weber, tindakan sosial dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut:
  1. Tindakan Sosial Tradisional
    Tindakan yang dilakukan pada situasi tertentu sebagai hasil dari tradisi dan adat istiadat. Tindakan ini kadang kala dilakukan tanpa menyadari alasan melakukannya karena sudah dianggap sebagai suatu kebiasaan.

    Berikut contoh tindakan sosial tradisional:
    - Masyarakat Kajang Sulawesi Selatan selalu mengadakan acara Mabaca Doang setiap Ramadhan.
    -  Masyarakat Bali akan mengadakan acara Ngaben saat ada orang yang meninggal.
    -  Setiap Idul Fitri, Wati dan Budi selalu mendatangi kerabatnya untuk bersilaturahmi.
    - Masyarakat Yogyakarta selalu mengadakan Rejeban Peksi Buraq setiap tahunnya untuk merayakan Isra Miraj.

  2. Tindakan Sosial Afektif
    Tindakan ini sebagian besar dikuasi perasaan atau emosi, tanpa pertimbangan akal budi. Tindakan ini sering dilakukan tanpa perencanaan yang matang dan tanpa kesadaran penuh. Tindakan ini akan lebih tidak terkendali jika dilakukan di tengah-tengah massa. 

    Berikut contoh tindakan sosial afektif:
    -  Budi menangis tersedu-sedu setelah diputuskan pacarnya.
    -  Santi memberi hadiah kepada temannya yang sedang berulang tahun.
    -  Ayu membantu adiknya menyiapkan peralatan sekolah.
    -  Agus menangis saat ibunya pergi ke pasar.
    -  Wati memberi cokelat kepada kekasihnya di Hari Valentine

  3. Tindakan Sosial Rasionalitas Instrumental
    Tindakan ini dilakukan berdasarkan pada akal atau secara rasional dengan memperhitungkan keseusaian antara cara yang digunakan dan tujuan yang hendak dicapai. Alat atau instrumen yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut diperhitungkan secara rasional dengan memperhatikan manfaat dan kegunaannya.

    Berikut contoh tindakan sosial rasionalitas instrument:
    -  Seorang dosen meluangkan waktu untuk membimbing mahasiswanya menyelesaikan skripsi agar bisa lulus tepat waktu.
    -  Lisa membersihkan rumah sebelum berangkat ke sekolah agar rumahnya bersih dan ibunya merasa nyaman.
    -  Sehun mengurangi waktu bermainnya untuk persiapan ujian akhir di kampusnya.
    -  Budi bercita-cita menjadi dokter agar bisa mengobati ibunya. Tahun ini ia mendaftar jurusan kedokteran di Universitas Airlangga karena melihat peluang lulusnya yang sangat tinggi.
    -  Seorang ayah bekerja di akhir pekan demi mendapat uang tambahan untuk membeli kado ulang tahun putra-putrinya yang kembar.
Tugas Individu:

(Pilihan Ganda)
  1. Apa yang dimaksud dengan tindakan sosial?
    a. Tindakan yang dilakukan oleh individu tanpa memperhatikan respons orang lain
    b. Perilaku individu atau kelompok yang memiliki makna subjektif dan memperhatikan respons orang lain dalam lingkungan sosial.
    c. Tindakan yang dilakukan secara spontan tanpa pertimbangan tujuan tertentu
    d. Bentuk perilaku yang hanya didasarkan pada emosi semata

  2. Menurut Max Weber, tindakan sosial yang didasarkan pada pertimbangan rasional tentang cara terbaik untuk mencapai tujuan tertentu disebut sebagai:
    a. Tindakan rasional secara instrumental.
    b. Tindakan rasional secara nilai
    c. Tindakan emosional
    d. Tindakan tradisional

  3. Tindakan sosial yang dilakukan karena telah menjadi kebiasaan atau tradisi dalam masyarakat tanpa mempertimbangkan tujuan atau nilai tertentu disebut sebagai:
    a. Tindakan rasional secara instrumental
    b. Tindakan rasional secara nilai
    c. Tindakan emosional
    d. Tindakan tradisional.

  4. Perbedaan antara tindakan sosial bersifat rasional dan bersifat emosional terletak pada:
    a. Tujuan yang ingin dicapai
    b. Kehadiran nilai-nilai dalam tindakan tersebut
    c. Tingkat kebiasaan dalam melakukan tindakan
    d. Sumber motivasi atau dorongan individu untuk bertindak.

  5. Apa yang dimaksud dengan "aksi sosial" dalam konteks sosiologi?
    a. Tindakan individu yang tidak memiliki tujuan tertentu
    b. Tindakan individu atau kelompok yang memiliki tujuan atau maksud tertentu di dalam masyarakat.
    c. Tindakan kolektif yang tidak memiliki arah atau tujuan yang jelas
    d. Tindakan yang hanya didasarkan pada kebiasaan dan tradisi tanpa memperhitungkan tujuan

  6. Siapakah sosiolog yang mengidentifikasi tiga jenis tindakan sosial, yaitu tindakan rasional secara instrumental, tindakan rasional secara nilai, dan tindakan tradisional?
    a. Emile Durkheim
    b. Karl Marx
    c. Max Weber.
    d. Auguste Comte

  7. Contoh tindakan sosial yang bersifat tradisional adalah:
    a. Memilih karir berdasarkan pertimbangan finansial
    b. Menjalankan upacara adat yang telah berlangsung turun temurun.
    c. Mengadakan demonstrasi politik untuk menyuarakan hak-hak pekerja
    d. Memberikan sumbangan karena tergerak oleh rasa iba

  8. Gambar disamping adalah contoh tindakan sosial masuk dalam kelompok 

    a. Tindakan rasional secara instrumental
    b. Tindakan rasional secara nilai
    c. Tindakan emosional
    d. Tindakan tradisional.


  9. Gambar disamping adalah contoh tindakan sosial masuk dalam kelompok .......

    a. Tindakan rasional secara instrumental
    b. Tindakan rasional secara nilai
    c. Tindakan emosional.
    d. Tindakan tradisional

(Soal Essay)
  1. Apa yang dimaksud dengan tindakan sosial?
  2. Sebutkan dan jelaskan tiga jenis tindakan sosial menurut Max Weber!
  3. Bagaimana perbedaan antara tindakan sosial bersifat rasional dan bersifat emosional?
  4. Berikan contoh tindakan sosial yang bersifat tradisional!
  5. Apa yang dimaksud dengan "aksi sosial" dalam konteks sosiologi?