Modul Ajar Sosiologi Kelas X Fase E Topik Idenitifikasi Nilai & Norma, Identifikasi Lembaga Sosial, dan Peran Lembaga Sosial


Laporan Realisasi Target Prestasi Kerja - Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) Tanggal 22 April 2024

Tujuan Pembelajaran :
1. Peserta didik (A) diharapkan mampu menjelaskan definisi lembaga sosial dan mengidentifikasi nilai serta norma di masyarakat (C) melalui kegiatan diskusi tutor sebaya (B) dengan benar (D)
2. Peserta didik (A) diharapkan mampu memahami karakteristik lembaga - lembaga sosial di masyarakat (C) melalui kegiatan diskusi tutor sebaya (B) dengan benar (D)
3. Peserta didik (A) diharapkan mampu menjelaskan tipe - tipe lembaga sosial dalam mewujudkan tertib sosial (C) melalui kegiatan diskusi tutor sebaya (B) dengan benar (D).

Keselamatan Kerja:
1. Periksa persambungan kabel-kabel listrik. Jaga agar tidak ada yang kurang kuat/longgar.
2. Jauhkan benda-benda yang mudah mengakibatkan konsleting listrik.
3. Bertanyalah pada guru jika ada hal-hal yang tidak dimengerti dalam pembelajaran.
4. Rapikan alat dan tempat belajar setelah selesai pembelajaran
 
Profil Pelajar Pancasila:
1. Peserta didik mengembangkan kemampuan kreatif, dan bekerja sama
2. Bernalar kritis dan mandiri dalam menyelasaikan masalah
3. Bergotong royong, peserta didik dapat bekerja sama dan berkomunikasi untuk mencapai tujuan bersama

Pemahaman Bermakna:
Manfaat yang akan peserta didik terimah setelah mengikuti proses pembelajaran ini adalah:
1. Peserta didik mampu harus menyampaikan gagasan,pandangan, pemikirannya secara logis dan kritis
dengan menggunakan interaksi sosial yang baik dan benar
2. Peserta didik bekerjasama/berkolaborasi dalam memahami dan memecahkan permasalahan untuk mencapai tujuan dengan menggunakan interaksi sosial yang baik dan benar
3. Perbedaan ide/pendapat dalam sebuah kelompok akan menciptakan kekayaan pemikiran untuk mencapai pemecahan permasalahan dengan menggunakan interaksi sosial yang baik dan benar  

Pertanyaan Pemantik:
1. Menurut pendapatmu apa yang terjadi dalam keluargamu atau sekolah jika tidak ada peraturan atau tata tertib?
2. Mengapa dalam hubungan sosial di masyarakat perlu ada nilai dan norma sosial dalam mewujudkan tertib sosial melalui lembaga sosial
3. Jelaskan hubungan antara norma sosial, lembaga sosial dan pengendalian sosial

Materi Tentang Definisi Lembaga Sosial, Idenitifikasi Nilai & Norma, Karakteristik Lembaga Sosial, dan Tipe-Tipe Lembaga Sosial 

Video Materi Definisi Lembaga Sosial, Karakteristik Lembaga Sosial, dan Tipe - Tipe Lembaga Sosial

Pertemuan 1

Indikator :
1. Menganalisis nilai sosial dan norma sosial yang muncul dari lembaga sosial di masyarakat
2. Menganalisis hubungan antara norma sosial, lembaga sosial, dan pengendalian sosial.

Definisi Lembaga Sosial merupakan sistem nilai dan norma yang telah melembaga dan diserap dalam kebiasaan hidup warga. Sistem norma ini ditujukan untuk mengatur hubungan antarwarga masyarakat agar dapat berjalan dengan tertib dan teratur.

Apa itu nilai dan norma ?

Norma adalah aturan atau pedoman yang mengatur perilaku dan interaksi sosial dalam suatu masyarakat atau kelompok tertentu.

Nilai (value) dalam konteks sosiologi berhubungan dengan pertanyaan mengapa dan bagaimana suatu kondisi dapat terjadi di masyarakat.

Pendapat para ahli tentang pengertian nilai adalah sebagai berikut:
1. Soerjono Soekanto mendifinisikan nilai sebagai konsepsi abstrak dalam diri manusia mengenai apa yang dianggap baik dan buruk. Dengan demikian, nilai sosial adalah nilai yang dianut oleh suatu kelompok masyarakat.
2. Kimball Young merumuskan nilai sosial sebagai unsur-unsur abstrak dan sering tidak disadari mengenai apa yang benar dan penting dalam masyarakat.
3. Robert M Z Lawang mengatakan bahwa nilai adalah gambaran mengenal apa yang diinginkan, pantas, berharga, dan memengaruhi perilaku sosial orang-orang yang memiliki nilai tersebut.

Mengapa ada sistem pengendalian sosial? 
Sistem pengendalian sosial adalah sesuatu kegiatan yang direncanakan maupun yang tidak direncanakan untuk mengajak mendidik atau bahkan memaksa warga masyarakat agar mematuhi kaidah-kaidah serta nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. Hal ini penting untuk dilakukan agar tercipta suasana rukun, tenteram, dan nyaman dalam kehidupan masyarakat.  

Sistem pengendalian sosial dibutuhkan sebagai bentuk pengendalian sosial preventif dan pengendalian sosial represif. 

Pengendalian sosial preventif merupakan salah satu pendekatan yang penting dalam memelihara keamanan dan kesejahteraan masyarakat. Konsep ini menekankan pada upaya pencegahan terhadap potensi konflik, pelanggaran hukum, dan ketidakharmonisan sosial sebelum mereka berkembang menjadi masalah yang lebih serius. Melalui serangkaian strategi dan intervensi, pengendalian sosial preventif bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan individu dan komunitas secara keseluruhan.

Salah satu aspek penting dari pengendalian sosial preventif adalah membangun kesadaran akan tanggung jawab sosial. Ini melibatkan penekanan pada pentingnya setiap individu dalam masyarakat untuk bertindak secara bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan orang lain. Kebebasan individu harus sejalan dengan kewajiban untuk tidak merugikan orang lain atau merusak keamanan bersama. Oleh karena itu, pendidikan dan kesadaran akan norma-norma sosial yang berlaku menjadi kunci dalam mendorong perilaku yang positif. 

Institusi sosial, seperti keluarga, sekolah, dan masyarakat lokal, memegang peran krusial dalam pengendalian sosial preventif. Keluarga menjadi tempat pertama di mana individu belajar nilai-nilai, norma, dan perilaku yang diterima dalam masyarakat. Oleh karena itu, pendukungan dan pemahaman dari lingkungan keluarga sangat penting dalam membentuk karakter individu. Di sisi lain, sekolah memiliki peran besar dalam menyediakan pendidikan yang tidak hanya akademis, tetapi juga moral dan sosial. Dengan memperkuat peran institusi-institusi ini, masyarakat dapat memperkuat fondasi untuk pengendalian sosial yang efektif.

Pengendalian sosial represif adalah pendekatan yang sering kali memicu perdebatan dan kontroversi dalam masyarakat. Pendekatan ini melibatkan penggunaan kekuatan atau hukuman sebagai respons terhadap pelanggaran hukum atau norma sosial. Meskipun pengendalian sosial represif dapat memberikan efek jangka pendek dalam menegakkan aturan dan ketaatan hukum, banyak yang mengkritik pendekatan ini karena potensi dampak negatifnya terhadap masyarakat dan individu yang terlibat.

Salah satu tujuan utama dari pengendalian sosial represif adalah untuk menegakkan aturan dan ketaatan hukum dalam masyarakat. Dengan menggunakan hukuman atau sanksi sebagai respons terhadap pelanggaran, pemerintah atau otoritas yang berwenang berusaha untuk memberikan sinyal bahwa pelanggaran tidak akan ditoleransi dan akan dihukum secara tegas. Hal ini diharapkan dapat mencegah individu atau kelompok lain untuk melakukan pelanggaran serupa di masa depan.

Meskipun pengendalian sosial represif mungkin efektif dalam jangka pendek untuk menekan perilaku yang tidak diinginkan, pendekatan ini juga memiliki dampak psikologis yang serius. Individu yang dihukum secara keras cenderung mengalami stres, kecemasan, dan bahkan stigmatisasi sosial. Di sisi lain, masyarakat yang hidup di bawah pengaruh pengendalian sosial represif mungkin merasa ketakutan atau tidak aman, terutama jika hukuman tersebut dianggap tidak adil atau berlebihan.

Hubungan antara Norma, Lembaga Sosial, dan Pengendalian Sosial

Norma, lembaga sosial, dan pengendalian sosial merupakan elemen yang saling terkait dalam membentuk struktur sosial masyarakat. Hubungan yang kompleks antara ketiganya memengaruhi bagaimana individu berinteraksi, menjaga keteraturan, dan memelihara keharmonisan dalam masyarakat.

Norma sebagai Panduan Perilaku
Norma adalah aturan atau standar perilaku yang diakui dan diikuti oleh anggota masyarakat. Mereka mencerminkan nilai-nilai, keyakinan, dan harapan yang dibagikan dalam suatu kelompok sosial. Norma dapat bersifat formal, seperti hukum dan peraturan, atau informal, seperti adat dan tradisi. Mereka memberikan panduan tentang cara berinteraksi dengan orang lain, menentukan apa yang dianggap benar atau salah, dan memainkan peran penting dalam pembentukan identitas sosial individu.

Peran Lembaga Sosial dalam Mempertahankan Norma
Lembaga sosial adalah struktur atau organisasi dalam masyarakat yang mengatur perilaku individu sesuai dengan norma yang berlaku. Mereka mencakup berbagai entitas, seperti keluarga, sekolah, agama, pemerintah, dan media massa. Setiap lembaga memiliki peran khusus dalam mempertahankan, mengajarkan, atau bahkan mengubah norma-norma sosial. Misalnya, keluarga adalah lembaga pertama di mana individu belajar norma-norma dasar seperti sopan santun dan moralitas, sementara sekolah memberikan pendidikan formal tentang nilai-nilai sosial dan kewarganegaraan.

Pengendalian Sosial sebagai Penjaga Keteraturan
Pengendalian sosial adalah upaya untuk memastikan bahwa individu dan kelompok di dalam masyarakat mematuhi norma-norma yang telah ditetapkan. Ini bisa dilakukan melalui berbagai cara, mulai dari proses sosialisasi dan pendidikan hingga penerapan sanksi atau hukuman terhadap pelanggaran. Pengendalian sosial berperan penting dalam menjaga keteraturan sosial dan mencegah konflik atau ketidakharmonisan yang dapat mengganggu stabilitas masyarakat.

Hubungan antara norma, lembaga sosial, dan pengendalian sosial adalah dinamis dan kompleks. Norma-norma sosial membentuk dasar bagi lembaga sosial, sementara lembaga sosial, di sisi lain, membantu mempertahankan dan mengubah norma-norma tersebut. Pengendalian sosial bertindak sebagai mekanisme penegakan yang memastikan ketaatan terhadap norma-norma tersebut. Dalam konteks ini, terjadi interaksi yang terus-menerus antara ketiga elemen, di mana perubahan dalam satu elemen dapat memengaruhi yang lain.

Norma, lembaga sosial, dan pengendalian sosial merupakan bagian integral dari struktur sosial masyarakat. Mereka saling terkait dan saling memengaruhi dalam membentuk perilaku individu dan dinamika sosial secara keseluruhan. Memahami hubungan yang kompleks antara ketiga elemen ini membantu kita untuk lebih baik memahami bagaimana masyarakat berfungsi dan bagaimana kita dapat memelihara keteraturan, keharmonisan, dan keadilan dalam masyarakat. Dengan memperkuat norma-norma yang positif, mendukung lembaga sosial yang sehat, dan mengimplementasikan pengendalian sosial yang adil, kita dapat membangun masyarakat yang lebih baik dan lebih berdaya.